Let's see my blog
Catatan My Mentor On My Work (Erli Karim)
Catatan Perjalanan Musim SemiImpikan dengan jelas, niatkan dengan tulus, lakukan dengan baik... In shaa Allah Tuhan akan memberikan lebih dari yg kamu minta.
Mungkin hanya kalimat itu yg bisa mewakili perasaan sy saat ini. Tidak pernah terbayangkan sy akan mengalami semua ini, yg ada di benak sy hanyalah Pensiun Dini tapi tetap berkegiatan yg tdk terlalu menyita waktu sy sebagai orang tua. Kenyataannya, sy mendapatkan lebih dari itu, alhamdulillaah.
Bertemu orang2 hebat yg selalu menghadapi hidup dg optimis, dan melakukan Trip International pertama sy itu sungguh di luar doa sy.
Dan inilah Rangkaian Perjalanan saya yg penuh kejutan:
Hari pertama, 04 April, dg mudahnya sy menemukan Lea Simanjuntak (penyanyi soprano) di Lobby Hotel tapi malu minta wefie krn sy lagi sendirian, malamnya ketemu Ariel Noah di dalam lift, padahal teman2 lainnya harus puter otak berlari2 mencegat ke belakang panggung
Tgl 05-10 April sy "terpaksa" melakukan Trip ke Korea Selatan. Sy katakan "terpaksa" karena negara ini tidak pernah ada dalam cita2 perjalanan saya, yg sy tau hanyalah bahwa KorSel merupakan salah satu Negara Tersehat karena Ginseng dan Jamur Lingzhi-nya, selain itu gak ada yg istimewa, apalagi melihat histeria orang2 yg demen drama Korea sampe termehek2 duhhh.... enggak banget deh.
Pendapat saya tentang negara ini mulai berubah begitu mendarat di Incheon. Menururt Tour Guide Local kami, ada banyak hal menarik untuk kami ketahui dari sekedar drama Korsel yg termehek2 itu, ternyata dia pun sangat tidak respek dg drama produk negaranya sendiri yg terlalu lebay dg plot cerita yg itu2 aja... #maaf ya teman2 yg korean mania
Beberapa poin penting yg betul2 membuat sy terkesan dg negara ini adalah:
1. Malam pertama di pesawat Asiana Airlines udah dapat kejutan, semua menu makan malam: no sugar, no salt, no MSG. Bisa dibayangkan betapa tersiksanya turis2 asal Indo yg sudah terbiasa dg 3 bumbu tersebut. Dan ini berlaku dimana2, di kamar hotel pun kami cuma disediakan teh tanpa gula sedikitpun, kami baru menemukan gula saat sarapan.
Inilah perbedaan mendasar cara berpikir kita dengan orang2 Korsel: Kalau kita di Indonesia masih berputar2 di sekitar penyakit bahwa penyebab kematian tertinggi adalah kanker, diabet, hypertensi... bagi orang Korea penyebab kematian tertinggi adalah Gula, Garam, MSG... jadi yg mereka cari adalah penyebab utamanya yaitu makanan, ketiga jenis bumbu makanan itulah yg mereka hindari selama puluhan tahun terakhir ini yg terbukti bisa meningkatkan harapan hidup mereka dari 60 tahun menjadi 82 tahun. MSG mereka gantikan dengan sari buah2an, kapan ya Indonesia kayak gini
2. Semua warga negara Korsel yg telah berusia 21 tahun harus mengikuti Wajib Militer selama 2 tahun, dengan pilihan: Tentara, Polisi, atau Penjara. Karena di Korsel ada Agama yg melarang umatnya berurusan dg dunia politik maka satu2nya pilihan bagi mereka adalah Penjara selama 2 tahun itu
3. Politik Ekonomi Dumping, beberapa produk elektronik seperti hp Samsung dijual lebih mahal di Korsel untuk menutupi kerugian biaya ekspor demi menguasai pasar internasional. Meski mereka sadar bahwa hp yg mereka beli di dalam negeri jauh lebih mahal daripada yg di ekspor keluar negeri itu tidak melunturkan kecintaan mereka terhadap produk dalam negeri mereka sendiri karena selama Wamil mereka dicuci otak "Saya cinta Korsel..." itu kalimat yg harus mereka ucapkan selama 2 tahun masa Wamil
4. 5 hari 4 malam di Korsel, sy bisa menghitung dg jari berapa banyak motor yg berseliweran, dan itu tidak lebih dari 5 jari!!! Mereka lebih memilih naik bis umum daripada naik motor kalau memang merasa belum mampu beli mobil
5. Meski Korsel termasuk Negara dg tingkat kunjungan wisatawan hampir separuh dari Jumlah Penduduk mereka, 14 juta wisatawan : 30 juta penduduk Korsel (data tahun 2014), tidaklah serta merta membuat mereka giat menguasai Bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar Internasional. Jadi surprised banget ketika kami menemui kondisi seperti di Bali, dimana2 kami menemui turis mancanegara, tapi kami dipaksa menggunakan Bahasa Tarzan. Mereka cuma mengerti ten, twenty, thirty, fourty... cash or credit card.... bahkan di Bandara Internasional Incheon pun sebagian petugasnya masih menggunakan Bahasa Tarzan... OMG, cuma bisa tepok jidat!!!
6. Kosmetik produksi Korsel rata2 sudah menggunakan bahan dasar tumbuh2an, sampai amenities di kamar hotel pun, baik yg di "kampung" Mt Seorak maupun di Kota Seoul, semua berbahan dasar tumbuh2an, jadi meski sy sering gak sempat memakai hand & body lotion karena jadwal yg sangat padat, tapi gak perlu khawatir kulit kering (suhu saat itu antara 4-22 derajat celcius) karena perlengkapan mandi yg mereka sediakan cukup memenuhi kebutuhan nutrisi di kulit
7. Belilah oleh2/barang yang sangat sulit Anda temui di negara asal Anda, seperti:
- Ginseng 6 tahun, ini adalah ginseng kualitas Top Korsel, meski
ginseng bukanlah tanaman endemik Korsel tapi kualitasnya
diakui nomor 1 di dunia
- Skin Care "Odbo", diproduksi dan didistribuskan oleh The
Faceshop khusus untuk wanita dewasa, harganya tidak terlalu
fantastis tapi di luar Korsel Anda hanya akan bisa menemui
kosmetik ini di Singapore, itupun harganya sudah selangit
- Rumput laut, kata teman2 yg pernah ke Jepang, rumput laut di
Jepang amis, di Indo pun amis... nah yg buatan Korsel ini sama
sekali gak amis
8. Sy keluar masuk Pusat Perbelanjaan: Yeoju, Dongdaemun, Myeongdong, Shilla Duty Free Shop, sampe kebingungan mau buang sampah tisu dan bungkus permen... celingak celinguk, tidak nemu satupun tong sampah, yg sy herankan meski gak disediakan tong sampah tapi tidak satupun juga sampah yg berserakan, How come??? Sy baru nemu plastik besar tempat sampah saat di trotoar pinggir jalan dan itupun tidak banyak, mungkin ini efek dari kebijakan Pemerintah Korsel yg mempekerjakan Pegawai/Tukang sampah yg syaratnya tidak saja harus lulusan S1, tapi juga harus melewati serangkaian test, dengan gaji Rp 35,5 juta atau 2x lebih besar dari UMK Korsel (kira2 Rp 18 juta). Tour Guide Local kami sering mengulang2 ceritanya menyesali nasibnya karena tidak berhasil menjadi Pegawai Pemerintah jadi Tukang Sampah dan dia mengakui itu karena otaknya yg kurang encer sehingga tidak bisa lolos melewati serangkaian test hanya untuk sekedar menjadi Tukang Sampah....#beuh mau jd tukang sampah aja harus S1 plus plus, di Indo mah lulusan SMP aja cukup... heheee...
The last but not least....
9. Hindari Visa atau Stempel Korut di Pasport Anda, sekali saja Anda meninggalkan jejak Korut di Pasport Anda, maka mustahil Anda bisa masuk ke Korsel
Sumber FaceBook Erli Karim or Contact Email : erli.karim02@gmail.com
Comments
Post a Comment